Upgrade Kesadaran Moralmu dengan Belajar dari Buku Filsafat Moral Karya Fahruddin Faiz
![]() |
Buku Filsafat Moral Karya Fahruddin Faiz |
Sangat familiar, tapi perlu usaha keras untuk melakukannya.
Indonesia konon digadang sebagai negara yang berketuhanan, mementingkan agama, tapi mengapa moralitasnya terabaikan.
Masih ada korupsi, melanggar lalu lintas, diskriminasi, eksploitasi, dan sebagainya. Realitas yang bertentangan bukan?
Dalam buku Filsafat Moral ini, sedulur akan diajak untuk membuka diri terkait pemahaman moral.
Bukankah puncak dari ilmu pengetahuan adalah memiliki moral yang baik?
Buku ini cocok untuk sedulur yang sedang mencari makna hidup dan ingin mengembangkan diri, pendengar setia kajian podcast Fahruddin Faiz, dan siapa saja yang ingin mencari keseimbangan antara teori dan praktik moral atau ingin merenungkan kembali makna moral.
Isi Buku Filsafat Moral
Apakah kita sudah bermoral? Pertanyaan sederhana, tapi jawabannya tidak sesederhana kata “iya.”
Dalam buku karya Fahruddin Faiz ini dijelaskan pandangan-pandangan filsuf yang menawarkan beragam konsep dan teori supaya kita bisa hidup bermoral.
Ada yang bersandar pada norma-norma religius, suara hati nurani, empati, kesepakatan bersama, kepentingan bersama, dan ada juga yang mengutamakan kesenangan dan kepentingan personal.
Meskipun pemikiran filosofis tentang hidup bermoral berbeda-beda, tapi hakikat tujuannya masih sama, yaitu hidup dengan baik.
Keuntungan belajar mode hidup bermoral dalam Buku Filsafat Moral
Harapan Fahruddin Faiz setelah membaca buku ini, pembaca bisa:
- Meluaskan perspektif dan alternatif kebaikan yang bisa kita jalankan
- Semakin mantapnya pemahaman terhadap kebaikan yang selama ini kita jalankan karena dukungan teori dan argumentasi yang diajukan.
- Mempermudah diri dalam mengevaluasi perilaku yang kita lakukan, apakah sudah benar-benar bermoral?
- Meningkatkan kesadaran moral dari level followers menjadi otonomi.
- Lawrence Kohlberg, psikolog dan pendidik yang terkenal dengan teori pendidikan moralnya
- Hans Jonas, filsuf etika tanggung jawab dari Jerman
- Imam al Ghazali, sang Hujjatul Islam yang serius membangkitkan kembali etos moral
- Sri Susuhan Pakubuwana IV, raja dari Kasunanan Surakarta
Untuk menunjang pemahaman, Fahruddin Faiz membahas empat tokoh filsafat moral dari lingkup nasional hingga internasional, yaitu:
Bagi sedulur yang ingin memahami Filsafat Moral yang lebih mendalam, silahkan membaca buku karya Fahruddin Faiz ini. ***
Posting Komentar